Antena grid Antena grid merupakan salah satu antena wifi yg paling populer. Perangkat keluaran TPLINK ini berfungsi untuk memperkuat ...
Antena
grid merupakan salah satu antena wifi yg paling populer. Perangkat keluaran
TPLINK ini berfungsi untuk memperkuat dan mengarahkan sinyal wireless untuk
melakukan koneksi point to point, multi point, atau sebagai client dari RT/RW
NET.
Fungsinya adalah dimana antenna ini adalah menerima dan mengirim signal data dengan sisitem gelombang radio 2,4 Mhz.Dimana data tersebut bisa dalam bentuk intranet atau internet.
Macam-macam antena grid Antena Grid Hyperlink 24 dBi (HG2424G-NF)
Fungsinya adalah dimana antenna ini adalah menerima dan mengirim signal data dengan sisitem gelombang radio 2,4 Mhz.Dimana data tersebut bisa dalam bentuk intranet atau internet.
Macam-macam antena grid Antena Grid Hyperlink 24 dBi (HG2424G-NF)
Antena Grid 24 dBi ini didesain untuk Sistem Komunikasi menggunakan Wireless LAN. Karakteristik antena ini antara lain : High Gain, Jarak Jauh, dan F/B Ratio yang besar.
Antena ini cocok dipergunakan untuk mengatasi kendala komunikasi dan mengirimkan transmisi secara efektif. Terbuat dari Stainless Steel kualitas industri, dan dilapis oleh bahan tahan karat.
Antena ini sangat baik dipergunakan pada berbagai macam lingkungan, seperti di atas gedung, di atas tower, di atas bukit.
Permasalahan:
-
Daerah persebaran sinyal relatif
lebih kecil dari pada antena omni yaitu sekitar 15 derajat.
-
Sulit memasang agar mendapatkan sinyal yang
bagus untuk jarak tembak sinyal yang sangat jauh.
Sumber :
ANTENA OMNIDIRECTIONAL dan ANTENA DIRECTIONAL
Antena
omnidirectional yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal ke segala
arah dengan daya sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari
antena omnidirectional harus memfokuskan dayanya secara horizontal
(mendatar,dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan ke bawah,sehingga
antean dapat di letakan di tengah-tengah base station. Dengan demikian, keuntungannya dari antena jenis ini adalah dapat
melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun kesulitannya adalah pada pengalokasian frequensi
untuk setiap sel agar tidak terjadi interferensi. Antena jenis ini biasanya di
gunakan pada lingkup yang mempunyai base station terbatas dan cenderung untuk
posisi pelanggan yang melebar.
Antena ini
mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya
lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni
antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas
se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan
inter-ferensi. antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari
semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau
hotspot.
Type Antena
1. Antena Omnidirectional
1. Antena Omnidirectional
Sebuah antena
Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam
satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern
is often described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan
sebagai "donat berbentuk". Antena Omnidirectional dapat digunakan
untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint
komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.
Antena omni
mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus
ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi.
Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau satu titik ke
banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km,
akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna
atau antenna yang ter arah. Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas
RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran
360-derajat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field yang berbeda dengan
polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di
pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada
sekelilingnya atau 360 derjat, sedangkan pada bagian atas antena tidak memiliki
sinyal radiasi.
Permasalahan:
- Pengalokasian frekuensi untuk tiap sel agar tidak terjadi interferensi
- Penggunaan dan penghamburan energi yang besar dalam proses membroadcast 360
Pola radiasi dari
antenna Omni
Antena Sectoral
Antena
Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk
Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna
sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.
Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Pola
pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di
arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian
belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.
Gambar
Antena Sectoral
Permasalahan :
1.Kurang fleksibel jika ada
ekspansi
2.Mobilitas yang kurang
3.Kelemahan pada konfigurasi
Sumber:
http://1p51stmikwp.blogspot.co.id/2013/11/antena-sectoral.html
Perbedaan Radio Indoor Dengan Outdoor
Radio indoor dan
outdoor perbedaannya hanya terletak pada penempatan atau pemasangan.
Kalau untuk fungsinya sebenarnya sama saja antara keduanya, hanya saja dibuat perbedaan hanya untuk keefektifan dalam penggunaannya. Biasanya radio outdoor ditaruh luar dan dimasukkan dalam sebuah Box.
Dibawah ini contoh dari gambar radio outdoor dan indoor:
Kalau untuk fungsinya sebenarnya sama saja antara keduanya, hanya saja dibuat perbedaan hanya untuk keefektifan dalam penggunaannya. Biasanya radio outdoor ditaruh luar dan dimasukkan dalam sebuah Box.
Dibawah ini contoh dari gambar radio outdoor dan indoor:
Radio Mikrotik
(biasanya digunakan untuk Outdoor)
Radio Senao (outdoor bisa, indoor bisa)
Pengertian wireless router adalah sebuah perangkat elektronik nirkabel
yang mampu menyampaikan informasi data dari jaringan yang satu ke jaringan yang
lain yang dikenal dengan routing. Router sangat umum digunakan terutama untuk
menghubungkan beberapa jaringan yang berbeda dalam sebuah perusahaan. Wireless router adalah berbeda dengan switch maupun access
point juga dengan alat koneksi lain. Switch adalah sebuah alat penghubung
antara computer satu dengan yang lain sehingga dapat membentuk sebuah LAN
(Local Area Network). Sedangkan access point merupakan alat untuk menghubungkan
ke jalur internet, yang dapat digunakan oleh beberapa user sekaligus. Namun
access point tidak memiliki kemampuan routing sebagaimana router, sehingga
tidak dapat mampu merubah IP address dinamis. Teknologi access point hadir
lebih dahulu sebelum router, jadi access point router/ ap router adalah lebih
sempurna dari pada access point. Wireless router adalah berbeda juga dengan repeater. Repeater
adalah sebatas alat yang berfungsi untuk menyebarkan sinyal lebih jauh lagi dan
bukan sebagai penghubung antar jaringan sebagaimana router.
Fungsi
Fungsi wireless
router adalah menghubungkan antar jaringan yang satu dengan jaringan yang lain
yang sebelumnya tidak saling terhubung. Wireless router juga dapat berfungsi
sebagai wireless access point yang akan membagikan jaringan internet
ke beberapa user. Router akan mampu membagikan jaringan besar menjadi beberapa
jaringan kecil atau sebaliknya, serta melakukan pengaturan bandwidth management
terhadap user di belakang wireless router.
Fungsi router
adalah seperti yang disampaikan diatas, dapat diterapkan ke dalam sebuah
komunitas maupun warnet. Jika dalam sebuah rumah ada beberapa penghuni yang
mengakses internet, maka dapat dibantu dengan wireless router ini. Dengan
begitu, sebuah jaringan internet yang besar dapat diturunkan dan dilakukan
management melalui router kemudian semua dapat mengakses internet serta
memungkinkan masing-masing user untuk saling berkomunikasi.
Manfaat
Manfaat wireless
router adalah sangat membantu terutama jika kita ingin melakukan filter jaringan internet. Dalam rumah tangga, atau sebuah
komunitas, pendidikan maupun instansi, yang masing-masing anggotanya dapat
menggunakan internet secara bebas, maka dengan sebuat router kita dapat
memfilter website atau situs yang tidak relevan dengan pendidikan (misalnya),
atau dapat memberikan pengaruh buruk.
Permasalahan :
sering
terjadi kerusakan pada firmwarenya. Firmware itu perangkat lunak alias
software. Hanya saja, ia ditanam secara tetap di perangkat elektronik termasuk
wireless yang sedang kita bahas kali ini.
ROUTER
Router adalah perangkat network yang
digunakan untuk menghubungkan beberapa network, baik network yang sama maupun
berbeda dari segi teknologinya seperti menghubungkan network yang menggunakan
topologi Bus, Star dan Ring. Router minimal memiliki 2 network interface.
Dalam postingan sebelumnya tentang mengenal
teknik subneting telah
disinggung bahwa koneksi antar network (jaringan dengan subnet IP yang berbeda)
hanya bisa terjadi dengan bantuan Router.
Gambar diatas merupakan salah satu contoh router yaitu Mikrotik Rb 750 yang merupakan router dengan ukuran kecil dan harga yang terjangkau (sekitar 350 ribuan) yang dapat kita gunakan untuk keperluan koneksi jaringan internet dirumah, warnet atau di kantor. Salah satu kelebihan dari Mikrotik router ini terletak pada kemudahan konfigurasi dan kehandalan fitur dengan harga yang relatif murah. koq jadi promosi :-).
PENGERTIAN ROUTER
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
CARA KERJA ROUTER
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Ilustrasi mengenai cara kerja router ini dapat dilihat pada gambar dibawah:
Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router. Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network 192.168.1.0 dan network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan network address 192.155.2.0
·
Komputer A
mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data tersebut ke
network lain.
·
Begitu pula ketika
komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan paket data ke
network lain.
·
Barulah ketika
komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router akan menruskan paket
data tersebut ke komputer B.
Sumber
:http://www.catatanteknisi.com/2011/05/pengertian-cara-kerja-router.html
Permasalahan : ngeHang atau minta restart
terus untuk mendapat koneksi pada komputer yang terhubung.
Memahami Perbedaan Switch Manage dan UnManage (Manageable Switch Versus Non manageble Switch)
Switch adalah perangkat yang menghubungkan segmen jaringan. dimana Switch Ethernet dapat digolongkan menjadi 2 yaitu Switch Manage dan Switch Unmanage. Secara umum fungsi kedua jenis switch sama yaitu sebagai media penghubung dalam jaringan yang sama, memperbesar skala jaringan (dengan mudah bisa digunakan untuk menabah PC dalam jaringan yang sama).
Switch
UnManage (Non Manageble Switch)
Unmanaged
switch adalah switch yang tidak dapat di-manage… maksudnya adalah switch
tersebut pada saat kita membelinya, hanya bisa kita nyalakan dan tancap semua
kabel UTP ke switch tersebut, dan sudah berfungsi dengan baik. Unmanaged switch
biasanya dipilih oleh pengguna-pengguna yang memang tidak ingin ‘dipusingkan’
oleh konfigurasi peralatan jaringan, karena sekedar plug-and-play. Selain mudah
dipasang, tentu saja karena tidak adanya modul management di dalam switch,
harga dari switch tersebut akan lebih rendah dibandingkan switch yang managed.
Namun, apabila terjadi masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa
melakukan troubleshooting dengan mudah, karena memang switch nya tidak bisa
diapa-apakan beberapa trouble shooting jaringan yang sering terjadi dalam
pemakaian switch unmanage diantaranya IP Address Conflict, Ethernet
Tidak bisa connect, dan virus jaringan
Switch Manage
(Manageble Switch)
Arti dari
manageable di sini adalah bahwa switch dapat kita konfigurasi sesuai dengan
kebutuhan network kita agar lebih efesien dan maksimal sehingga bisa di
atur untuk kebutuhan jaringan tertentu, ada beberapa perbedaan mendasar yang
membedakan antara switch manageable dengan switch non manageable.perbedaan
tersebut dominan bisa di lihat dari kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh
switch manageable itu sendiri. kelebihan switch manageable adalah:
·
Mendukung penyempitan
broadcast jaringan dengan VLAN
·
Pengaturan access
user dengan access list
·
Membuat keamanan
network lebih terjamin
·
Bisa melakukan
pengaturan port yang ada.
·
Mudah memonitoring
trafick maintenance network karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat
switch.
Beberapa hal penting dalam menentukan
Spesifikasi dan Konfigurasi Manageble Switch
1.
Kapasitas jaringan saat ini dan masa yang akan datang
ditetapkan berdasarkan kebutuhan bisnis saat ini dan masa yang akan datang.
2.
Jumlah dan tipe dari manageable Switch / Hub
ditetapkan berdasarkan kebutuhan jaringan saat ini dan masa yang akan datang.
3.
Topologi jaringan diidentifikasi.
4.
Persyaratan keamanan dan manajemen jaringan
ditetapkan.
5.
Manageable switch / hub dengan fitur yang cocok
dipilih sesuai kebutuhan spesifikasi.
6.
Workstation, komputer, server, Router, dan
perangkat jaringan yang lain ditetapkan sesuai dengan kebutuhan jaringan.
7.
Manageable Switch / hub dan perangkatnya
dirangkai berdasarkan kebutuhan jaringan.
8.
Perangkat Manageable switch / hub dan Jaringan
diuji berdasarkan persyaratan pabrik dan atau petunjuk pengujian.
9.
Jaringan dijamin tidak gagal atau terpecah dalam
segmen-segmen yang terisolasi.
10. Pengaturan
jaringan dibuat berdasarkan dari hasil pengujian.
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa antara kedua tipe switch tersebut
(manageble Switch dan Non Manageble Switch) memiliki
perbedaan antara lain dalam hal :
1.
Instan / Simple, Switch Unmanage simpel dan mudah digunakan (langsung
pakai) pada switch Manage belum tentu bisa langsung digunakan (perlu dilihat
Konfiguasi yang ada didalamnya).
2. IP
Address, Umumnya switch manage mempunyai Alamat IP dan switch unmanage
tidak ada.
3. Harga,
Switch Unmanage umumnya lebih murah dari Switch Manage
4. VLAN
Support, pada switch Unmanage (biasa) semua Port berada dalam jaringan yang
sama, koneksi yang ada di sebuat port akan langsung disebar kesemua Port yang
ada. Sementara pada Switch Manage, tidak semua Port saling terhubung karena
tergantung konfigurasi VLAN yang sudah dilakukan.
5. Configurable,
(Dapat tidaknya di konfigursi). switch Unmanage umunya langsung dipakai, tidak
bisa di konfigurasi (plug and play), Switch Manage bisa di konfigurasi umumnya
melalui : Port Serial (com), Web, Telnet, dll.
6. Fungsionalitas,
pada switch unnamage hubungan swicth ke switch tidak merubah topologi jaringan
yang ada, semua PC akan tetap berada dalam jaringan (network) yang sama. Pada
Switch Manage hubungan switch ke Switch bisa menghubungkan banyak Network yang
berbeda (VLAN) antara kedua Switch yg ada.
7. Standar
VLAN (IEEE 802.1Q, VLAN tagging) pada Swicth Manage Support ke
berbagai perangkat, seperti Router. Sehingga Konfigurasi VLAN di Switch Manage
bisa dibaca di perangkat lain yang support VLAN. Pada Switch unmanage hal ini
tidak bisa dilakukan.
TOPOLOGI SWITCH MANAGEABLE
SWITCH MANAGEABLE
unmanageable switch
SUMBER : http://peri33purnama.blogspot.co.id/2014/04/memahami-perbedaan-switch-manage-dan.html, https://www.google.co.id/search?q=switch+manageable&espv=2&biw=1242&bih=602&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjQ2Ib_iMHSAhVEv7wKHYr0BwkQ_AUIBigB&dpr=1.1#imgrc=zIXAMQ1ZpIikZM:, https://www.google.co.id/search?q=switch+manageable&espv=2&biw=1242&bih=602&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjQ2Ib_iMHSAhVEv7wKHYr0BwkQ_AUIBigB&dpr=1.1#tbm=isch&q=manageable+switch+cisco&*&imgrc=scciimLKATrxvM:, https://www.google.co.id/search?q=switch+manageable&espv=2&biw=1242&bih=602&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjQ2Ib_iMHSAhVEv7wKHYr0BwkQ_AUIBigB&dpr=1.1#tbm=isch&q=unmanageable+switch&*&imgrc=eZ8YLriLlfNNyM:
PERMASALAHAN:
seluruh
jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau
komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat
dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing
workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan
besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak
menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup)
atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
Jika
terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang
kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun jika
HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu
menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service
khusus.namun saran kami lebih baik mengganti dengan yang baru selain
kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan
biaya membeli baru.
Access
point
Pengertian
Access Point dalam jaringan
computer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP)
adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk
terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau
standar terkait.
Fungsi
Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP
server
2. Mencoba fitur Wired
Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi
Protected Access(WPA)
3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
4. Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel
3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
4. Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel
Permasalahan:
1. Wi-Fi tidak terdeteksi
2.
Wi-fi terdeteksi tapi tidak bisa terkoneksi
ke perangkat wireless access point
3.
Bisa terkoneksi dengan wi-fi tapi tidak bisa
browsing internet
Sumber : http://pangeranarti.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-access-point-dan-fungsi.html